Saat ini popularitas kambing PE tak diragukan lagi memang benar-benar sedang berada di puncak. Kambing Etawa kambing yang bernilai seni tinggi. Dalam perkembangannya dunia ternak kambing etawa akhirnya membawa tingkat perekonomian peternak yang lebih sejahtera dan hingga saat ini ternak kambing etawa masih menjadi favorit untuk di budidayakan.
Dalam sudut pandang tertentu kontes maupun lomba kambing etawa memang bermanfaat menaikan pamor dan membangkitkan selera para peternak kambing etawa, dan juga bertujuan memotivasi para peternak kambing etawa agar lebih meningkatkan produksi ternak kambing etawa ke arah yang lebih baik. Kontes Kambing Etawa ini merupakan aset budaya baru yang harus dilestarikan dan dipertahankan, bahkan bisa diusulkan untuk menjadi aset budaya Nasional yang akan menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun internasional apabila menjadi bagian dari agenda pariwisata di berbagai daerah di Tanah Air yang kita cintai ini. Kontes kambing etawa sering diadakan iberbagai kota, adapun beberapa kriteria penilain kambing etawa bisa dilihat dari berbagai sisi, baik jantan maupun betina, disini kita harus memahami benar tentang kualitas kambing kontes, sering terjadi kesalahpahaman antar pemain kambing kontes disebabkan kurangnya pengetahuan atau pengalaman peserta kontes kambing etawa.
Sebenarya belum ada standar baku terhadap kriteria penilaian yang disepakati oleh berbagai pihak. Sampai sekarang belum ada aturan baku yang mengatur tata laksana dan tanggung jawab perangkat pelaku kontes yang terlibat. Seperti Inspektur Kontes, Dewan Juri, Juri, Koordinator Lapangan, Tim Rekap , Administrasi Lomba, Peralatan Lomba dan Standard Lokasi Lomba. Disamping itu saat ini belum ada wadah/organisasi resmi dengan skala regional/nasional yang menaungi dan bertanggung jawab atas kegiatan kontes kambing etawa. Namun walaupun demikian, ada berapa kriteria yang biasanya ada standar yang ditentukan oleh panitia penyelenggara kontes kambing etawa. Berikut beberapa kriteria umum dalam penilaian kambing etawa kontes :
Postur badan tinggi, panjang, besar, padat seimbang, tampak depan / belakang sama besar (ideal). Bentuk kepala besar, pendek, cembung, setengah lingkaran dengan variasi mulut nyetem. Bentuk telinga panjang, melipat, lebar, lurus, tidak berbongkol, lentur, tidak bergelombang/keriting dengan kelipatan luar dan dalam simetris. Dilihat dari pola warna keserasian dari 2 atau 3 warna dalam tubuh kambing yang mempunyai daya nilai seni. Rewos/Jibrak : bulu belakang yang bersih, panjang, lebat, bergelombang menjuntai ke bawah. Bulu/Rambut : bulu yang bersih, mengkilat, lebat/tebal merata di seluruh badan. Bentuk leher/Gelambir panjang, besar, padat, berisi, dengan Gelambir lebar membentuk variasi yang baik (serasi). Tanduk besar, kokoh, pipih, tidak menancap, dan dengan variasi melingkar ke samping mengarah ke depan. Ekor yang berbongkol tebal, panjang, berdiri tegak dengan variasi bulu yang lebat. Bentuk kaki yang kokoh, besar, serasi, tidak X atau O sebagai penyangga yang kuat. Testis besar, sedang, dengan variasi bentuk W (tidak sanglir) / ambing besar, lentur dengan variasi punting yang sama.
Beberapa macam kriteria diatas adalah sebagian dari ciri fisik kambing etawa, peternak harus memahami dan mempelajari agar nantinya tidak terjadi kerancuan atau kesalah pahaman antara pemain kontes kambing etawa.