Selain sebagai kambing pedaging, kambing etawa juga bisa di jadikan kambing penghasil susu, maka kambing etawa sering disebut kambing dwiguna, selain itu kambing etawa merupakan kambing yang bagus untuk dikoleksi atau dikonteskan. Kontes kambing etawa sering diadakan terutama di wilayah Jawa Timur. Dan itu bisa mendongkrak harga kambing etawa juara khususnya dan kambing etawa umumnya. Kambing etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari, luar biasa bukaaaann...
Dan peminat kambing etawa baik hanya sebagai pencinta kambing etawa maupun pasar pedaging dan juga pasar susu kambing etawa tidak pernah sepi. Pasar lokal maupun pasar ekspor siap menampungnya. Inilah yang membuat kita yakin bahwa pasar kambing etawa tidak akan pernah sepi peminat. Susu yang dihasilkan bisa untuk dijual dengan harga yang cukup tinggi. Dipasaran, susu kambing bisa dijual antara Rp 40 – 45 ribu per liter.
Biasanya kambing yang diperah adalah kambing jenis saanen, peranakan etawa (PE) dan sapera (hasil persilangan PE dengan saanen). Namun pada saat ini di Indonesia yang paling banyak diperah ada kambing PE. Ciri yang paling khas dari ambing kambing PE dilihat dari bentuk ambingnya seperti botol terbalik dengan puting di ujung bawah sehingga saat puncak produksi puting rawan kotor dan terinjak karena terkulai ke lantai. Kambing PE mampu menghasilkan 150 –200 liter selam masa panen atau perah. Secara kualitas, ada yang menklaim susu kambing PE lebih baik dari kambing saanen dan sapera.
Pemilihan kambing etawa yang akan diperah adalah hal yang paling penting dilakukan oleh peternak kambing perah. Pemilihan dilakukan harus cermat untuk menghindari kurang maksimalnya produktivitas susu kambing yang dihasilkan, penyakit mastitis sampai cacat pada kambing. Jika kambing yang diperah terkena penyakit mastitis maka produksi susu akan berkurang sampai terhenti. Dan tentusaja peternak kambing perah pasti akan rugi. Jika ambing kambing etawa terkena mastitis sampai cacat maka harga jual kambing akan berkurang.
Kandungan gizi dalam susu kambing PE tidak kalah baik dengan susu sapi, malah ada nilai plusnya. Hasil lembaga penelitian Institut Pertanian Bogor menyebutkan, susu kambing tidak mengandung aglutinin. Akibatnya globula lemak susu kambing tidak mengalami klasterisasi sehingga lebih mudah dicerna. Disamping itu kandungan fluorine pada susu kambing jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kandungan fluorine pada susu sapi. untuk manula atau wanita pada masa jelang manupouse ke atas lebih baik mengkonsumsi susu kambing.
Bentuk morfologi ambing (udder) merupakan aspek yang penting dalam memilih kambing perah. Ambing (udder) pada kambing terdiri dari dua bagian terpisah. Ambing ini adalah kalenjar penghasil susu. Susu yang dihasilkan ini ditampung di suatu penampung (cistern) yang kemudian dikeluarkan melalui puting ambing (teat). Kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih kambing perah berdasar morfologi ambing adalah sebagai berikut: Ambing yang kencang dan terangkat adalah ambing yang kuat untuk diperah, Ambing yang berbentuk botol sebaiknya tidak dipilih. Jenis ambing ini membuat sulit untuk diperah. Selain itu jenis ambing botol ini membuat kambing sulit berjalan sehingga ambing mudah sekali untuk terluka. Bentuk ambing yang besar mampu menghasilkan susu lebih banyak dibandingkan bentk ambing yang berukuran kecil. Pilih kambing yang mempunyai bentuk mendekati bentuk bulat sempurna. Ambing yang berbentuk botol bukan berarti memiliki volume yang besar karena diameter vertikal yang terlalu panjang (tidak bulat sempurna). Ambing yang ideal harus sama besar (simetris) dengan jarak antar puting yang agak berjauhan. Selain itu kambing PE yang memiliki kantung kapur yang besar (roomy udder) juga mampu menghasilkan susu secara maksimal.